GREEN-Special English Class/G-SEC
GREEN-Special English Class/G-SEC
Pada tahun 2009, Gerakan Go Green menjadi misi utama dan
diharapkan menjadi “warna” di KOSAYU 1.
Pada saat yang sama, saya diberi tugas di Kesiswaan, dengan
tim utama Ibu Monica dan Ibu Ani.
Maka, program KOSAYU GREEN 1 menjadi ajang yang pas bagi
kami bertiga—yang memang tipe pekerja—untuk menggerakkan siswa/siswi dalam
menyukseskan KG 1 tersebut.
Masih segar dalam ingatan saya, bagaimana saya dan tim MC
siswa mendaulat Billy untuk menjadi “Miss Greeny” sebagai icon KG 1 kami, dan
saya yakin , Miss Greeny akan
senantiasa dikenang oleh teman-teman angkatannya saat itu. Disempurnakan pula
oleh yel-yel yang mereka ciptakan, dengan dikoordinasikan oleh Andre yang
memang terkenal kreatif.
Ah, namun itu semua adalah starting point.
Yang muncul kemudian di kepala saya adalah, what’s next?
Icon dan misi adalah sebuah “pancingan”. Bila tak ada action yang realistis dan konsisten,
perlu dipertanyakan andil dunia pendidikan dalam kepedulian lingkungan.
Pendidikan sendiri memiliki peluang besar untuk melakukan
“cuci otak” karena intensitas pertemuan dan relasi guru--siswa di sekolah.
Memang, sekolah bukan penentu tunggal, karena siswa juga menghabiskan waktu di
keluarga, lingkungan sekitar, bahkan lingkungan2 lain dengan segala
pengaruhnya.
Maka…….Memasukkan “kurikulum hijau” dalam kegiatan KBM
adalah cara yang bisa jadi efektif, seperti layaknya kita menerapkan latihan
sopan santun atau moral/budi pekerti dalam materi pembelajaran.
Namun, mengingat saya bukan “decision maker”—namun saya juga
bukan seorang “QUITTER”,
Kurikulum hijau saya jadikan warna di kelas “khusus” yang
tidak terikat sangat oleh kurikulum standard isi, yaitu kelas BIM Bahasa
Inggris, yang dengan komitmen anggotanya, kami beri nama G-SEC.
Contoh kepedulian kami adalah, saat mengeluarkan karya
sejenis Mading, kami berusaha memanfaatkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Setelah siswa/siswi saya dalam kelas G-SEC mampu digerakkan
kea rah tersebut, saya piker, sudah saatnya saya membawa warna ini ke kelas
bahasa Inggris secara lebih luas. Kelas intensif pagi hari pun menjadi target
saya kemudian. Di beberapa tema/topic pembelajaran, saya perkenalkan juga misi
ini. Saat mereka memuat karya/media presentasi, saya terapkan prinsip 3R.
Yang terbaru, untuk ujian praktik speaking dan writing siswa
kelas 9 tahun ajaran 2011-2012, sejak bulan Januari 2012, kami mengambil tema
besar “Tourism”, yang focus di kota Malang. Selain bertujuan mengangkat potensi
wisata di kota Malang, tema ini bisa kami bawa ke proyek GO GREEN—yaitu,
pemberdayaan lingkungan dan alam, serta pemberdayaan budaya.
Comments
Post a Comment